4 Strategi Menghadapi Illusion of No Problem di Tempat Kerja

Masih ingatkah anda mengenai bahasan Illusion of no problem yang sempat kita bahas dalam artikel sebelumnya? Berikut ini kami jabarkan 4 hal yang dapat anda lakukan agar perusahaan anda tidak terjebak dalam situasi “aman terkendali” dan mampu melakukan inovasi.

 

1. Visualisasi work flow (alur kerja)

Alur kerja dapat divisualisasikan menggunakan beberapa alat bantu seperti: Process work flow, Spaghetti diagram, flow-chart, dan lain-lain.  Guna dari visualisasi ini adalah untuk mengetahui dan memperlihatkan alur dari suatu pekerjaan. Cara ini akan meminimalkan halangan pada seseorang untuk melihat suatu masalah. Jika kita dapat melihat dan mendefinisikan suatu pekerjaan secara jelas, maka masalah atau  penyimpangan sekecil apapun dapat terlihat dalam suatu alur kerja. 

 

2. Berada di Lapangan (Genba)

Setelah Anda membuat visualisasi alur kerja, buatlah kebiasaan untuk melihat langsung status dan situasi dengan cara mengunjungi lapangan (Genba). Kebiasaan ini merupakan hal yang penting karena biasanya sebagai pemimpin dari suatu bisnis, banyak sekali alasan untuk tidak turun ke lapangan  dengan berbagai macam alasan. Kembali lagi, jangan terlena pada Illusion of No Problem. Memang anggota tim anda adalah orang yang dapat anda percaya dan dapat diandalkan, karena mereka selalu berada di lapangan dan memiliki cara pandang yang berbeda dengan cara pandang anda sebagai pemimpin dalam melihat sebuah masalah. Oleh sebab itu, anda perlu mengunjungi dan melihat kondisi di lapangan. Gunakanlah visualisasi sebagai acuan dari apa yang harusnya terjadi (What Should Be Happen) dan apa yang sebenarnya terjadi (What Actually Happen).

 

3. Jadilah Guru

Pada saat anda – sebagai seorang pemimpin – berada di lapangan, janganlah menjadikan kesempatan ini hanya untuk menyidak lapangan. Sebaiknya hal ini Anda lakukan untuk membuat anggota tim anda mengerti cara pandang anda. Ajarilah mereka untuk mengetahui dimana, apa serta bagaimana menindaklanjuti ketidaksesuaian yang ada. Ajari mereka cara untuk melihat dan menemukan suatu masalah dengan demikian mereka akan terbiasa memecahkan masalah dengan atau tanpa pengawasan anda.

 

4. Menentukan target improvement

Membuat target improvement secara spesifik dapat membantu Anda dalam memberikan arahan yang tepat kepada anggota tim untuk kemajuan perusahaan. Dengan melihat target yang anda inginkan, anda dapat membangun kebiasaan untuk selalu memecahkan masalah, dengan kata lain hal ini akan menjadi peluang untuk membuat kondisi kerja yang lebih baik. Jika hasil improvement yang dilakukan sudah dijadikan standar, Anda dapat kembali lagi ke langkah pertama dengan memvisualisasikan alur kerja untuk pemecahan masalah berikutnya.

 

Langkah-langkah tersebut di atas sebaiknya dilakukan secara berurutan dimulai dari langkah pertama sampai langkah keempat. Sering kali beberapa pemimpin perusahaan langsung melompat ke kesimpulan lalu melakukan hal ini secara terbalik, yaitu memulai dengan langkah keempat dan menuju langkah pertama. Maka yang terjadi adalah Anda membuat target terlebih dahulu, memecahkan permasalahan yang tidak ada dasarnya, kebingungan saat mengajari bawahan, dan akhirnya terjebak dalam suasana ambigu dalam bekerja.

Menurut Taiichi Ohno dalam  Shopfloor Management, “Ada urutan yang benar untuk mengelola ShopFloor yaitu semuanya harus dimulai dan diakhiri dengan membuat sesuatu yang dapat terlihat (visualisasi).”

Maka untuk menanggulangi Illusion of No Problem dibutuhkan langkah-langkah dan investasi waktu dari seorang pemimpin yang mau mengunjungi lapangan dan memberikan arahan serta pengajaran dari visi yang ia miliki. Dengan mengikuti 4 langkah di atas, dapat dipastikan bahwa semua masalah dapat teratasi dan akan menjadi titik berkembangnya suatu perusahaan.

Related posts