Book Review: Hit Refresh (Satya Nadella)

Jika Anda termasuk generasi penerus jajaran kepemimpinan di organisasi Anda, ini adalah buku yang harus Anda baca. Bagaimana Anda memimpin perusahaan Anda menuju masa depan yang berubah sangat cepat? Bagaimana Anda meyakinkan karyawan Anda untuk bereksperimen dan berinovasi dengan bertumpu pada formula kesuksesan yang membawa perusahaan Anda ke posisi saat ini, yang mungkin saja tak lagi relevan esok?

Pada medio Februari 2014, Satya Nadella menjadi suksesor bagi Steve Balmer dan Co-founder Bill Gates sebagai CEO Microsoft. Pada tahun 2014, Microsoft bukanlah pemain utama dalam dunia teknologi seperti di era 90-an ketika PC pernah menjadi perangkat elektronik yang paling banyak digunakan orang di dunia serta Microsoft Windows -nya yang merajai pasar PC di seluruh dunia. Saat ini, kita lebih familiar dengan perangkat atau gadget berbasis platform Android yang dikembangkan Google atau iOS oleh Apple.

Singkatnya, seperti perusahaan mapan lainnya, mereka menjadi korban dari kesuksesan mereka sendiri. Jika kita ingat masa kejayaan mereka di tahun 90-an dan 2000-an, mereka lah yang mengendalikan 90% penjualan sistem komputer di dunia. Microsoft tumbuh pesat serta mampu mempertahankan profitnya yang begitu tinggi dengan merilis perangkat lunak mereka yang sukses secara terus menerus. Seiring berjalannya waktu, mereka lupa bagaimana berinovasi hingga akhirnya mereka tertinggal oleh cepatnya perubahan dunia ke arah mobile.

Buku Hit Refresh adalah bacaan yang tepat untuk mengetahui bagaimana sebenarnya seorang pemimpin seperti Nadella mampu menghadirkan perubahan, bukan menolak perubahan di setiap divisi dan departemen di Microsoft.

Pada mulanya, pembawaan Nadella yang tenang dan rendah hati membuat banyak orang meragukan kemampuannya untuk menghidupkan kembali organisasi ini. Tapi, Ia berhasil membuktikan bahwa pendapat tersebut salah dan hasilnya nyata, harga saham dan keuntungan penjualan melonjak naik berlipat ganda.

Banyak pelajaran yang sangat baik dari buku ini yang tentunya relevan bagi perusahaan mapan di Indonesia pada masa transisi, menuju generasi penerus kepemimpinan dalam menghadapi tantangan besar serta bagaimana cara menghadapinya.

Empati adalah Kunci Kesuksesan

Buku Hit Refresh secara jelas menceritakan bahwa empati adalah fondasi yang paling dasar dalam menentukan suksesnya transformasi di sebuah perusahaan. Nadella meyakinkan semua jajaran manajernya untuk mencari apa yang menjadi motivasi pribadi mereka dan menggunakan informasi tersebut untuk menyelaraskannya dengan visi Nadella yaitu membawa Microsoft menuju ke dunia yang “mobile first, cloud first”.

Memahami motivasi pribadi dari para managernya adalah kunci yang sangat efektif dalam meruntuhkan ‘sekat-sekat’ dalam perusahaan. Dengan menekankan empati dalam setiap keputusan bisnis, terutama untuk memahami kebutuhan pelanggan di masa depan, Microsoft mampu mem-fokuskan energi mereka pada kegiatan yang memberi nilai tambah untuk pelanggan mereka.

Mungkin uraian saya di atas terdengar ‘chessy’, tapi saya akan tetap menyarankan Anda untuk membaca buku ini dengan pikiran terbuka untuk dapat mengeksplor lebih jauh konsep Empati yang lebih mudah diucapkan daripada dipraktekkan. Bagaimanapun juga, jika dilakukan dengan benar, Anda akan membentuk organisasi yang betul-betul berbeda, yang tangguh dan tangkas. Nadella benar-benar berhasil membuat konsep Empati jadi sesuatu yang lebih berwujud nyata dan dapat diterapkan oleh setiap pemimpin di perusahaan.

‘C dalam CEO adalah Culture’

Melalui buku ini, Nadella akan membuat Anda memikirkan ulang peranan dari top management di abad ke-21. Menurutnya, tugas nomor 1 pemimpin organisasi adalah membentuk budaya (culture) organisasi yang dapat membawa ke arah misi perusahaan.

Ide ini sangat relevan dengan yang dialami Nadella , sebab ia meneruskan kepemimpinan di Microsoft dari pendahulunya yang telah membangun organisasi yang kompetitif namun bergerak sendiri-sendiri dan telah memberikan kontribusi yang signifikan pada kesuksesan perusahaan di masa lalu. Bagaimanapun juga, untuk bertahan di dunia yang terus berubah, ide-ide bisnis baru tidak harus datang dari top management saja, namun juga melalui budaya kolaborasi, pengetahuan baru, ide-ide baru dari semua level juga harus didukung, dipupuk, dan dikembangkan dengan efektif.

Budaya yang tepat memainkan peranan yang penting dalam transformasi organisasi dan orang yang dapat dipercaya untuk menjadi penggerak utamanya adalah CEO. Hal ini berhubungan dengan diri saya pribadi, lebih dari yang saya kira selama memimpin sebuah organisasi. Perusahaan dan organisasi harus mampu mengasah ide-ide baru dan mempercayakan operasional untuk mengeksekui ide-ide ini serta menyelesaikan masalah yang mungkin muncul dengan bereksperimen dan membangun bisnis baru. Sudah bukan saatnya lagi mereka yang ada di posisi top management adalah yang paling tahu segalanya yang akan selalu punya ide-ide terbaik.

Growth Mindset

Growth mindset ialah harapan bahwa tak seorang pun boleh terima begitu saja, dan selalu mengecek kebenaran atas semua informasi dan data baru yang diterima. Saat ini, perubahan selalu terjadi. Semua yang Anda ketahui tentang cara kerja saat ini bisa jadi sudah usang esok. Kita tak boleh terlalu lama berpikir untuk menyadari bahwa cara kerja yang kita miliki saat ini perlu dikaji kembali dan diperbaiki.

Sekali lagi, mindset ialah tentang berubah dan menyelaraskan kebiasaan dan value manusia yang ada dalam organisasi tersebut. Sebuah tantangan bagi banyak organisasi terutama jika dalam organisasi tersebut ada banyak anggota senior yang semakin lama memiliki mental “know-it-all” karena pengalaman. Menciptakan mindset untuk ingin terus belajar tidaklah mudah dan Hit Refresh menjelajahi proses ini sebagaimana yang terjadi di Microsoft.

Jika konsep-konsep yang telah disebutkan tadi membuat Anda tertarik dan ingin mulai menghilangkan batasan-batasan dalam organisasi Anda, Hit Refresh bisa Anda jadikan panduan. Bagi Anda yang sedang berjuang dalam tranformasi organisasi Anda untuk menghadapi masa depan yang terus berubah, Nadella akan menenangkan Anda dan mengingatkan bahwa Anda tidak sendirian.

Related posts