9 Alasan Mengapa Preventive Maintenance Sangat Penting Dilakukan

Jika Anda belum benar-benar merawat dan memelihara mesin dan peralatan pabrik dengan strategi preventive maintenance, maka Anda mungkin akan terkejut dengan manfaat yang dapat diberikan oleh rencana pemeliharaan aset tersebut bagi bisnis Anda.

Bayangkan ini: Seperti banyak orang Indonesia, Anda memiliki semacam kendaraan bermotor. Kendaraan itu membawa Anda dari rumah ke kantor, kembali lagi ke rumah, hari demi hari. Tetapi, seperti sebagian besar pemilik kendaraan, Anda tidak mempertimbangkan pemeliharaan rutin yang mendasar, bahkan terhadap sesuatu yang paling Anda andalkan setiap hari, yakni kendaraan Anda.

Hubungan Anda dengan kendaraan Anda bagaikan hubungan break and fix. Sayangnya, jenis hubungan semacam ini juga banyak ditemukan di berbagai pabrik, di banyak industri. Berbagai jenis peralatan beroperasi 24 jam sehari, 365 hari setahun, yang jika ditotal mencapai 8.760 jam dalam setahun. Kerugian yang harus ditanggung akibat kegagalan mesin sangat besar. Oleh karena itu, pemeliharaan preventif alias preventive maintenance (PM) adalah suatu keharusan.

Preventive maintenance adalah pemeliharaan rutin, dilakukan untuk memastikan keandalan aset (mesin dan peralatan) dan menghilangkan potensi kegagalan peralatan dan/atau downtime yang mungkin terjadi. Preventive maintenance harus dipandang sebagai pendekatan proaktif yang menetapkan inspeksi terjadwal atas aset untuk memverifikasi ketergantungan, serta memperpanjang umur aset tersebut.

Aktivitas preventive maintenance atau PM terdiri dari pengecekan berkala dan penggantian berkala bagian dari peralatan untuk mempertahankan kondisi operasional yang memuaskan melalui inspeksi sistematis, juga pengamatan untuk mendeteksi dan memperbaiki pengaturan default-nya sebelum kerusakan total terjadi.

Adopsi program PM sangat diperlukan ketika kualitas produksi terpengaruh karena peralatan yang tidak dapat diandalkan, dan ketika biaya perbaikan terlalu tinggi karena servis yang tidak terencana.

Program PM yang berhasil pada akhirnya akan memperpanjang umur peralatan dan mesin dengan memperkirakan kegagalan/kerusakan. Implementasi proses menjamin kinerja pabrik yang andal dan efisien dengan memastikan bahwa peralatan tidak rusak saat kita paling membutuhkannya. 

Mesin terus dipakai dari waktu ke waktu, tetapi penting untuk memahami bahwa penggantian preventif sebelum kegagalan jauh lebih efisien dalam hal biaya daripada menunggu konsekuensi potensial dari kegagalan dalam menghasilkan output.

Berbeda dengan perawatan reaktif, yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah setelah terjadi, PM dilakukan sebelum kerusakan komponen terjadi untuk memastikan bahwa bagian-bagian peralatan berfungsi dengan baik dan dalam kondisi baik. 

Kerusakan peralatan dapat menciptakan bahaya keselamatan dan memperlambat prosesmengurangi output produk dan menyebabkan terbuangnya biaya dan waktu. Menerapkan prosedur pemeliharaan preventif memastikan bahwa nilai peralatan dipertahankan, dan masalah dapat diatasi sebelum mereka berkembang terlalu jauh.

Mengapa preventive maintenance begitu penting? Berikut beberapa alasan yang bagus:

1) Mencegah Perbaikan (dan Biaya) Besar

Bereaksi setelah masalah terjadi seringkali menimbulkan biaya yang sangat mahal. Semua masalah memburuk dari waktu ke waktu dan semakin lama masalah menunggu untuk diperbaiki, semakin banyak kerusakan yang dapat terjadi. Ini bisa membuat frustasi ketika peralatan rusak. Yang sebelumnya hanya memerlukan perbaikan kecil sekarang membutuhkan perbaikan besar.

Kerusakan yang tidak terduga juga kemungkinan memerlukan biaya tambahan, seperti membayar uang tambahan untuk pengiriman suku cadang semalam atau bagi teknisi untuk bekerja lembur, produksi terhambat, dll. Ketika kita sudah merencanakan tugas pemeliharaan jangka panjang, perbaikan besar dapat dihindari dan uang pun bisa dihemat.

 

2) Membuat Keamanan Lebih Terjamin

Jika peralatan tidak bekerja secara optimal, hal tersebut dapat menciptakan kondisi kerja yang tidak aman dan pekerja mungkin terluka. Bergantung pada jenis peralatan yang kita gunakan, kerusakan total pada peralatan dapat dengan mudah menyebabkan cedera fisik pada karyawan.

Misalnya, kegagalan selang yang aus yang memompa bahan berbahaya dapat sangat membahayakan pekerja terdekat. Ini tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan dan menghentikan produksi tetapi bisa membuat kita dituntut karena kelalaian.

 

3) Meningkatkan Efisiensi

Perawatan rutin dalam bentuk inspeksi, penggantian oli, penggantian suku cadang, dan lainnya dapat membantu peralatan untuk berjalan lebih efisien. Ketika peralatan perlahan-lahan memburuk, kita mungkin tidak sadar kalau jumlah produksi sedikit demi sedikit mulai menurun. 

Namun, banyak kerusakan yang dapat dicegah dengan rencana preventive maintenance yang tepat. Ketika peralatan beroperasi pada kinerja terbaik, ini memungkinkan penghematan bahan bakar dan energi.

 

4) Mengurangi Downtime

Tugas pemeliharaan memang membutuhkan beberapa downtime, tetapi program PM akan mengurangi dan mengoptimalkan downtime. Ketika masalah terjadi, masalah tersebut dapat dengan cepat diselesaikan karena pekerja tahu apa yang harus dilakukan dan suku cadang apa yang harus diganti, yang akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi masalah.

 

5) Meningkatkan Keandalan

Pelanggan akan mengandalkan bisnis kita untuk mengirimkan atau mendapatkan produk, bahan, atau layanan tepat waktu tanpa ada penundaan yang tidak perlu. Jika kita menunggu sampai mesin dan peralatan benar-benar rusak sebelum melakukan perawatan yang diperlukan, maka peralatan dan mesin yang penting jadi tidak dapat digunakan untuk periode waktu yang signifikan.

Downtime yang tidak direncanakan dapat berarti jalur produksi yang berhenti, karyawan tidak bekerja dan tenggat waktu terlewatkan. Downtime besar dapat menyebabkan hilangnya kontrak, dan penurunan pendapatan.

Dalam bisnis tertentu, seperti hotel dan industri lain yang menghadapi konsumen, tidak dapat memenuhi tepat waktu dapat berarti kerusakan jangka panjang pada reputasi brand kita. Program pemeliharaan preventif yang berhasil akan berkontribusi pada waktu pengiriman yang andal, kualitas produksi yang baik dan dengan demikian meningkatkan reputasi perusahaan.

 

6) Memperpanjang Umur Mesin dan Peralatan

Peralatan dan mesin tidak murah dan semakin baik dirawat, semakin lama aset tersebut tidak bertahan. Mengabaikan peralatan dan tidak memeliharanya dengan baik dapat secara drastis mengurangi masa pakainya. Karena pemeliharaan preventif memperpanjang usia peralatan, ini menghasilkan penurunan biaya dan peningkatan laba.

Manfaat preventive maintenance telah menyebabkan banyak manajer pemeliharaan beralih kepada software CMMS. Perangkat lunak ini membantu mereka untuk merencanakan, melacak, dan mengoptimalkan kegiatan pemeliharaan. Perawatan yang rutin dan terjadwal akan mengoptimalkan peralatan, mengurangi biaya, dan meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Manajer dapat dengan mudah menjadwalkan tugas pemeliharaan dan menyimpan catatan terorganisir dari semua inspeksi dan perbaikan.

PM meningkatkan kinerja peralatan dan meningkatkan kualitas produk karena mesin dirawat dengan baik, dan peralatan berkinerja baik.

 

7) Mengurangi Pemakaian Energi

Perawatan preventif menurunkan biaya energi (bahan bakar) karena peralatan yang dirawat dengan baik umumnya membutuhkan lebih sedikit listrik atau bahan bakar untuk beroperasi.

 

8) Menghilangkan Ambiguitas dalam Tugas Pemeliharaan

Pemeliharaan preventif mengurangi risiko perbaikan yang tidak perlu dan menciptakan sistem untuk menggunakan alat yang tepat untuk tugas yang tepat.

 

9) Meningkatkan Produktivitas

Pengurangan downtime mesin dan peralatan menghasilkan peningkatan produktivitas pabrik dan ketersediaan alat berat.

Meskipun berinvestasi dalam strategi preventive maintenance mungkin tampak seperti pengeluaran yang signifikan, investasi ini sebaiknya dipandang sebagai investasi hemat biaya dalam bisnis kita, yang akan menciptakan stabilitas dan efisiensi yang lebih besar dalam jangka panjang.

Sumber: “Preventive Maintenance Software: 6 Reasons to Implement” (Egle Segzdaite); “How to Choose the Maintenance Strategy that Best Suits Your Company’s Needs?” (Ralitsa Peycheva); “The Importance of Preventive Maintenance” (General Kinematics)

Related posts