Tujuan utama Lean adalah menekan biaya dengan mengeliminasi berbagai macam pemborosan di dalam proses bisnis dan sistem. Agar berbagai pemborosan dapat diungkapkan dengan tepat dan memiliki gambaran menyeluruh, maka dibutuhkan pendekatan Value Stream Mapping.
Value Stream Mapping adalah suatu metode yang pada awalnya dikembangkan oleh Toyota untuk memetakan alur produksi dan alur informasi yang diperlukan untuk memproduksikan satu produk/jasa, tidak hanya pada masing-masing area kerja, tetapi pada tingkat total proses produksi/alur layanan.
Value Stream Mapping tidak saja digunakan untuk mengidentifikasi pemborosan, tetapi juga digunakan untuk menyusun action plan dengan mengintegrasikan berbagai teknik Lean untuk mendapatkan kondisi yang lebih ideal.
Lebih dari itu, Value Stream Mapping juga digunakan untuk membangun “sense of urgency” diantara anggota organisasi mengenai pentingnya implementasi Lean serta merupakan alat komunikasi untuk memperlancar penerapan Lean dalam meningkatkan nilai tambah dan pelayanan kepada pelanggan.
Sasaran Program
- Memahami konsep Lean dan Lean Thinking
- Memahami peran Value Stream dalam mengungkapkan dan mengeliminasi pemborosan
- Memahami cara melakukan pemetaan Value Stream
- Memahami langkah-langkah penerapan Lean dengan menggunakan Value Stream Mapping
Garis Besar Program
- Lean Thinking dan Lean Operations
- Value Stream Mapping dalam menunjang Penerapan Lean
- Memahami Kondisi Saat ini melalui Current State Value Stream Map
- Teknik-teknik Lean: Takt Time, Flow Production, Pull Production, Kanban, Work Cell, Produksi dengan Lot kecil, Menekan Set Up, Time dan Lead Time, Standar Kerja, Autonomation (Jidoka), Poka, Yoke, Visual Management
- Mengembangkan Kondisi yang Lebih Ideal melalui Future State Value Stream Map\
JA/13/APR/20/AD