Leader vs Manajer: Mengapa Jabatan Bukan Jaminan Kepemimpinan Sejati

Share Article

Table of Contents

Leader vs Manajer. Sebuah kapal tanker terbelah dua dan hampir tenggelam, semua orang panik dan berusaha menyelamatkan diri. Seseorang yang diharapkan dapat memimpin situasi genting ini ternyata diketahui telah tewas tenggelam dikarenakan bagian depan kapal terendam air lebih dahulu.

Situasi ini memunculkan karakter dan perilaku dari seorang yang bernama Ray Sybert, dengan cepatnya membuat kru dan awak yang lain bertindak untuk membuat kapal tetap mengapung. Ray memahami mesin dengan baik namun situasi tersebut tidak membutuhkan kemampuan meningkatkan performa mesin atau memperbaikinya. Ray membukakan pikiran awak yang lain jika mereka bertindak dengan cepat maka akan memberikan sebuah harapan bahwa mereka memiliki kesempatan bertahan hidup.

Ray menggerakkan orang lain dikala banyak diantara para awak kapal tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai hal yang perlu dilakukan. Ray juga menggerakkan orang lain dengan memberikan gambaran mengapa mereka perlu melakukan tindakan tersebut. Ray juga menginspirasi para awak yang lain sehingga mereka memiliki harapan akan hasil yang diperoleh jika mereka melakukan tindakan tersebut. Dan Ray ternyata hanya kru biasa tanpa pangkat dan jabatan apapun.

Apakah Ray seorang leader? Padahal ia tidak punya jabatan. Inilah pertanyaan fundamental yang membedakan antara kepemimpinan (leadership) dan jabatan manajerial.

Leader vs Manajer

Apa Itu Kepemimpinan? Lebih dari Sekadar Posisi

Menurut para pakar, kepemimpinan adalah tentang pengaruh dan perubahan. Stephen P. Robbins (2008) melihat kepemimpinan sebagai kemampuan mengatasi perubahan dengan menetapkan arah atau visi. John C. Maxwell lebih lugas: “Leadership adalah kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain.”

Tidak mudah menjadi pemimpin, menurut Capowski (dalam Bohoris & Vorria, 2007) pemimpin setidaknya harus memiliki beberapa atribut seperti visi dan misi, integritas, kepercayaan (trust), tulus tanpa pamrih (selflessness), komitmen, kreatif, tahan banting (toughness), kemampuan komunikasi, pengambil risiko (risk taking) dan kemampuan melihat kedepan (visibility). Kalau begitu apakah seorang Leader perlu memiliki posisi/jabatan dalam organisasi? Dan apakah seorang Leader berarti seorang Manajer?

Perbedaan Mendasar Antara Leader vs Manajer

Perbedaan Antara manajer dengan leader terlihat melalui beberapa hal. Di era sekarang ini ketika pengetahuan yang tepat, keterampilan yang mumpuni, dan sikap/perilaku yang baik menjadi nilai penting dari para subordinate. Maka peran sebagai Manager dan Leader menjadi satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Para subordinate bergantung kepada para atasan tidak hanya untuk menetapkan tugas, namun juga memberikan tujuan. Demikian juga ketika mengatur pekerjaan tidak hanya berbicara efisiensi namun juga membina keterampilan, mengembangkan bakat, dan menginspirasi untuk mencapai target kerja.

Maka dari itu apapun jabatan dan posisi kita saat ini kita memiliki 2 faktor penting dalam mencapai hasil kerja yang optimal yaitu :

  1. Berperan sebagai Manager dengan memperdalam ilmu Manajemen yang baik berhubungan dengan menjaga standar kerja dan mencapai hasil kerja yang ingin dicapai.
  2. Berperan sebagai Leader dengan memperdalam ilmu Leadership yang baik berhubungan dengan orang-orang yang berproses didalam pekerjaan kita. Menjaga relasi, mengembangkan talenta mereka, dan menginspirasi mereka dalam bekerja.

Peran Seorang Manajer: Menjaga Kestabilan

Ketika seseorang menjabat sebagai seorang manager ia akan dituntut untuk dapat mengelola pekerjaan, tidak hanya pekerjaan diri sendiri namun juga pekerjaan di departemennya. Ia perlu menjaga kinerja tim untuk mencapai target kerja, melakukan perencanaan kerja, implementasi, monitoring sampai dengan evaluasi. Semua hal ini tertulis di dalam uraian jabatan seorang manager.

Peran Seorang Leader: Mendorong Perubahan

Namun demikian, lain halnya ketika kita berbicara mengenai seorang sosok leader. Banyak manager yang berhasil mengelola pekerjaan namun belum tentu ia dianggap sebagai sosok seorang leader. Peran leader tidak tertulis di uraian jabatan, berbeda dengan manager. Di sebuah perusahaan ada seorang karyawan yang mungkin secara pengalaman dan keahlian belum melebihi rekan-rekan kerjanya yang lain, namun ia dipandang sebagai leader secara ‘non formal‘ di tengah-tengah rekan kerjanya.

Sinergi Ideal: Manajer yang Juga Seorang Leader

Di era modern, peran manajer dan leader idealnya menyatu dalam satu individu. Tim tidak hanya butuh atasan yang memberikan tugas (manajer), tetapi juga yang memberikan tujuan (pemimpin). Mereka tidak hanya ingin pekerjaannya diatur agar efisien, tetapi juga ingin bakatnya dikembangkan dan semangatnya diinspirasi.

Seorang Manajer-Leader mampu menjaga kinerja timnya hari ini (mengelola), sambil mempersiapkan mereka untuk tantangan di hari esok (memimpin).

Menjadi Leader Tanpa Jabatan: Belajar dari Ray Sybert

Kisah Ray Sybert mengajarkan kita bahwa kepemimpinan adalah sebuah pilihan, bukan posisi. Anda bisa mulai mempraktikkan leadership hari ini, apa pun jabatan Anda, dengan cara:

  • Mengambil inisiatif untuk memecahkan masalah, bukan hanya melaporkannya.
  • Membantu rekan kerja yang kesulitan tanpa diminta.
  • Berkomunikasi secara proaktif dan memberikan gambaran positif tentang tujuan tim.
  • Menjadi sumber energi dan harapan, bukan sumber keluhan.

Pada akhirnya, jabatan membuat Anda menjadi seorang manajer, tetapi hanya perilaku Anda yang bisa membuat Anda menjadi seorang leader. Pastikan Anda menjadi seperti Ray, yang tidak mengandalkan posisi untuk membangun pengaruh dan memberikan dampak positif bagi orang lain.

Leadership adalah kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain – John C Maxwell (The 360 Degree Leader)

Kembangkan Kemampuan Leadership di Tim Anda

Membentuk individu yang mampu mengelola pekerjaan sekaligus memimpin tim adalah investasi terbaik bagi masa depan perusahaan. PQM Consultants menyediakan program pelatihan dan coaching yang dirancang untuk membangun Manajer-Leader yang andal.

Pilihan Program Pengembangan Leadership di PQM Consultants

  1. Shopfloor Leadership
  2. Supervisory Management
  3. Identifying Future Leaders
  4. Organizational Leadership
  5. Self Leadership

➡️ Hubungi Kami untuk Mendiskusikan Program Leadership Development

Daftar CIC 2025 👇🏻

Share Article

Table of Content

Related Articles

Menggunakan Metode FMEA dalam Kasus Blokir Rekening Masal
Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit Bak Standar Hotel dan Bank
8 Tools Root Cause Analysis (RCA) untuk Menyelesaikan Masalah Hingga Tuntas
5 Whys Analysis: Panduan Lengkap Menemukan Akar Masalah
MSA (Measurement System Analysis): Cara Memastikan Hasil Inspeksi QC Anda Valid

Stay Ahead of The Competition

Upgrade your skills and knowledge with our exclusive development program. Simply submit the form, and we will send the schedule directly to your email.

Solusi Pelatihan Customized

PQM Consultants menghadirkan In-House Training sebagai solusi untuk organisasi Anda. Solusi pelatihan tepat sasaran yang khusus didesign untuk menyasar kendala di organisasi Anda.

👉 Pilih programnya sekarang dan dapatkan FREE konsultasi