Produktivitas menurun akibat downtime mesin yang sering dan tak terduga.
Kualitas Tidak Konsisten yang disebabkan tingginya tingkat cacat produksi akibat perawatan mesin yang kurang optimal.
Biaya Operasional Membengkak karena ketergantungan pada perbaikan reaktif dibandingkan pencegahan.
Kurangnya Kolaborasi Tim Tidak adanya keterlibatan penuh antara tim operasional dan manajemen.
Meningkatkan Efisiensi Operasional: Dengan program pemeliharaan yang terstruktur, mesin berjalan lebih optimal, mengurangi downtime, dan meningkatkan kapasitas produksi.
Kualitas Produk yang Konsisten: Proses produksi yang stabil menghasilkan produk dengan kualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar.
Mengurangi Biaya Operasional: Pencegahan lebih murah daripada perbaikan. Dengan TPM, perusahaan dapat meminimalkan kerugian biaya dari kegagalan peralatan yang mendadak.
Meningkatkan Motivasi Karyawan: TPM mendorong keterlibatan penuh dari tim operasional, meningkatkan rasa kepemilikan (ownership) dan kebanggaan terhadap proses kerja mereka.
Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan: Konsistensi kualitas dan efisiensi waktu pengiriman meningkatkan kepuasan pelanggan, yang berdampak langsung pada daya saing Anda di pasar.
Perusahaan manufaktur X berhasil meningkatkan produktivitas hingga 25% setelah mengadopsi TPM. Downtime mesin turun hingga 40%, sementara biaya operasional berkurang 15%. Hasil ini meningkatkan posisi perusahaan sebagai pemain utama di industrinya.
Perusahaan manufaktur X berhasil meningkatkan produktivitas hingga 25% setelah mengadopsi TPM. Downtime mesin turun hingga 40%, sementara biaya operasional berkurang 15%. Hasil ini meningkatkan posisi perusahaan sebagai pemain utama di industrinya.