
Pengertian Coaching
Coaching adalah sebuah metode pengembangan di mana seorang yang lebih berpengalaman memberikan bimbingan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan, kinerja, dan karier mereka.
Lebih dari sekadar pelatihan, coaching merupakan alat strategis bagi perusahaan untuk membuat karyawan dan organisasi lebih efektif serta tangguh dalam menghadapi perubahan.
Tujuan utamanya adalah untuk melatih seseorang agar bisa memimpin dirinya sendiri, terus belajar, dan beradaptasi. Dengan demikian, individu tersebut dapat menjadi lebih mandiri dalam mengambil keputusan dan tindakan yang lebih baik.
Kalau kita kelompokkan secara kasar, ada dua tipe manajer, yang melakukan coaching dan yang tidak. Tipe kedua tentu saja belum tentu pemimpin yang buruk, namun mereka hanya melewatkan kesempatan dan cara efektif untuk mendevelop talent.
Apa saja kriteria dan alasan dari para manajer yang melakukan coaching. Hasil interview yang dilakukan oleh Joseph R. Weintraub dan James M. Hunt menyebutkan bahwa para manajer yang rutin melakukan coaching punya kesamaan pola pikir: Mereka percaya pada nilai atau value coaching dan mereka memikirkan peran mereka sebagai manajer dengan cara menjadikan coaching sebagai sesuatu yang alamiah yang harus manajer lakukan.
4 Kriteria Manajer Hebat dalam Melakukan Coaching
Mereka yang mengatakan hal di atas bukanlah professional coach, mereka pekerja biasa seperti kebanyakan dari kita, pemimpin dari sebuah kelompok kecil yang kesehariannya sibuk dengan pekerjaanya. Lalu pertanyaanya, mengapa mereka punya pola pikir demikian? Berikut adalah 4 alasannya.
1. Paham Coaching adalah Alat untuk Mencapai Tujuan Bisnis
Mereka melakukan coaching bukan karena mereka orang yang baik, mereka lebih melihat bahwa perkembangan bakat orang yang mereka coaching sebagai kunci mencapai kesuksesan bisnis. Dengan pola pikir seperti ini, meskipun para manajer punya waktu kerja yang sibuk, berada di bisnis yang sangat menantang, mereka akan tetap memiliki komitmen untuk melakukan coaching karena membuat tim yang solid, menciptakan next leader adalah kunci sukses tercapainya sasaran bisnis.
2. Menikmati Peran Mengembangkan Potensi Orang Lain
Para manajer yang memiliki komitmen terhadap coaching memiliki mindset bahwa tidak semua orang yang bekerja sudah dilengkapi seperangkat kemampuan untuk mengeluarkan potensi terbaiknya, untuk itu mereka melihat bahwa bawahannya sebagai individu yang harus diasah kemampuannya supaya mengeluarkan potensi terbaiknya. Dengan begitu, orang-orang yang berhasil mengeluarkan potensinya akan memiliki kontribusi yang besar bagi organisasi nantinya. Para manajer ini memiliki kesamaan pandangan dimana membantu orang lain lebih sukses adalah salah satu tugas utama dari seorang manajer.
3. Memiliki Sikap ‘Kepo’
Coaching Managers banyak mengajukan pertanyaan kepada bawahannya. Ketertarikan mereka atas semua hal dalam pekerjaan menjadikan modal yang baik dalam memahami masalah, gap dan kesempatan apa saja yang bisa dilakukan untuk membuat kondisi lebih baik. Ke-‘kepo’-an ini memberikan kesempatan coach dan bawahannya untuk berdialog dan berbagi berbagi sudut pandang, keraguan, kesalahan, dan kesuksesan sehingga mereka bersama-sama menemukan apa yang sebaiknya dilakukan untuk kesuksesan bisnis.
4. Menjalin Relasi, Menyambung Rasa
Salah satu manajer yang diwawancara menyebutkan bahwa alasan mengapa bawahannya mau mendengarkan dirinya saat coaching adalah karena sudah terbangun rasa percaya. Rasa percaya ini terbangun atas empati yang juga dibangun dengan cara meletakkan ‘posisi’ manajer pada ‘posisi’ anak buah yang sedang ia coaching. Tentu saja para manajer perlu melakukan penyesuaian sesuai dengan karakter karyawan yang sedang mereka hadapi.
Manfaat Coaching Bagi Manajer
Selain kriteria, coaching dapat memberikan manfaat bagi manajer diantaranya:
1. Memahami Karyawan
Coaching dapat membantu manajer menyelsaikan konflik dan meningkatkan komunikasi, produktivitas dan semangat kerja karyawan. Selain manfaat-manfaat tersebut, coaching pun memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan dan strategi baru untuk meningkatkan proses kerja mereka. Secara keseluruhan, coaching adalah alat yang berharga untuk meningkatkan kinerja perusahaan
2. Belajar Memberi Umpan Balik
Ketika memberikan umpan balik, manajer harus memperhatikan pikiran dan perilaku mereka untuk belajar melepaskan. Sebagai contoh, manajer harus mendengarjan sepenuhnya dan tidak memberikan saran atau jawaban instan. Sebaliknya, mereka harus mengajukan pertanyaan dan mengizinkan karyawan untuk berbagi pendapat.
3. Memimpin dengan Memberi Contoh
Manajer yang baik memimpin dengan menunjukkan bagaimana kesuksesan dapat dicapai, untuk melakukan hal ini, seorang manajer yang baik akan membantu bawahannya untuk sukses dengan menyediakan sumber daya, pengembangan dan akuntabilitas.
Pada akhirnya proses coaching harus difokuskan pada orang-orang yang Anda bimbing. Ingatlah selalu prinsip utama dari coaching: Ini tentang mereka, bukan tentang Anda, sang manajer.
Cara Melakukan Coaching Agar Menjadi Manajer Hebat
Memahami teori dan manfaat coaching adalah langkah pertama yang krusial. Namun, mengubah manajer yang kelihatan sibuk menjadi coach yang efektif membutuhkan lebih dari sekadar pemahaman, diperlukan tools, latihan, dan keterampilan praktis. Jangan biarkan wawasan berharga dari artikel ini hanya menjadi ide. Wujudkan menjadi budaya nyata di perusahaan Anda.
Program In-House Training Coaching for Managers kami dirancang khusus untuk membekali para pemimpin Anda dengan teknik dan mindset yang telah terbukti. Kami akan membantu mereka mempraktikkan 4 kriteria manajer hebat dalam skenario kerja sehari-hari.
Tingkatkan kapabilitas pemimpin Anda sekarang. Pelajari lebih lanjut tentang program kami dan diskusikan kebutuhan spesifik perusahaan Anda dengan mengunjungi halaman berikut:
- Proposal In-House Training Coaching for Managers
- Hubungi kami melalui link ini
Disusun berdasarkan artikel: Link