7 Langkah Autonomous Maintenance dalam Pemeliharaan Alat secara Mandiri

Share Article

autonomous maintenance

Table of Contents

Menjaga sistem, mesin dan alat penunjang pekerjaan lainnya untuk selalu bekerja dengan optimal adalah salah satu kunci keberhasilan operasional. Karena, alat yang tidak dijaga dengan baik atau tidak terawat dapat menyebabkan DOWNTIME, atau waktu berhenti yang berakibat pada penurunan produktivitas dan efisiensi kerja, sampai kerugian finansial. Di sinilah autonomous maintenance berperan penting dalam menjaga stabilitas proses produksi. 

Autonomous maintenance adalah sebuah strategi yang melibatkan operator dalam pemeliharaan dasar peralatan secara mandiri. Sebagai bagian dari Total Productive Maintenance (TPM), autonomous maintenance memberikan tanggung jawab kepada operator untuk tugas-tugas seperti pembersihan, pelumasan, dan inspeksi. Pendekatan ini berguna untuk mengurangi beban teknisi serta meningkatkan rasa kepemilikan operator terhadap peralatan yang mereka gunakan setiap hari. 

Pengertian Autonomous Maintenance

Autonomous maintenance adalah metode pemeliharaan mandiri di mana operator bertanggung jawab atas tugas-tugas dasar seperti pembersihan, pelumasan, dan inspeksi peralatan. Konsep ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada teknisi pemeliharaan untuk pemeliharaan rutin, sehingga teknisi bisa fokus pada masalah yang lebih kompleks.

Autonomous maintenance pertama kali diperkenalkan oleh Seiichi Nakajima sebagai bagian dari strategi TPM pada tahun 1970-an. Konsep ini didasarkan pada prinsip bahwa operator adalah orang yang paling dekat dengan peralatan mereka dan memiliki peluang terbaik untuk mendeteksi masalah sebelum menjadi serius. Dengan pelatihan dan dukungan yang memadai, operator dapat menjaga peralatan mereka dalam kondisi optimal, meningkatkan keandalan, dan mengurangi biaya perbaikan besar​.

7 Langkah Implementasi Autonomous Maintenance

Implementasi autonomous maintenance dikenal dengan tujuh langkah dalam mengimplementasikannya. Berikut adalah pengertian dari ketujuh langkah implementasinya.

1. Peningkatan Pengetahuan Operator

Operator dilatih untuk memahami cara kerja peralatan mereka dan bagaimana melakukan tugas-tugas dasar seperti pembersihan dan pelumasan.

2. Pembersihan dan Inspeksi Awal

Operator memulai dengan membersihkan dan menginspeksi peralatan untuk mengidentifikasi masalah yang ada.

3. Menghilangkan Sumber Kontaminasi

Langkah ini melibatkan identifikasi dan penghapusan sumber kontaminasi seperti debu atau kebocoran cairan.

4. Menyusun Standar Pemeliharaan dan Inspeksi Rutin

Standar ini mencakup frekuensi dan prosedur cara melakukan pembersihan, pelumasan, serta inspeksi rutin.

5. Pelaksanaan Inspeksi Rutin

Operator melaksanakan inspeksi rutin untuk memastikan peralatan tetap dalam kondisi optimal dan dapat mengerjakan pemeliharaan alat secara mandiri.

6. Visual Standardisasi Pemeliharaan

Penggunaan alat bantu visual seperti label berwarna atau panduan berbasis gambar untuk mempermudah tugas operator.

7. Perbaikan Berkelanjutan

Menggunakan data dari aktivitas pemeliharaan untuk terus meningkatkan strategi dalam menjalankan continuous improvement.

Manfaat Autonomous Maintenance

Penerapan autonomous maintenance memberikan berbagai manfaat bagi organisasi, termasuk:

  1. Mengurangi Downtime

Operator dapat mendeteksi dan menangani masalah kecil sebelum menjadi kerusakan besar, sehingga mengurangi waktu henti peralatan.

  1. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan operator yang bertanggung jawab atas tugas-tugas rutin, teknisi dapat fokus pada masalah yang memerlukan keahlian lebih tinggi.

  1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Memberikan rasa kepemilikan kepada operator menciptakan motivasi untuk menjaga peralatan mereka dalam kondisi terbaik.

  1. Menurunkan Biaya Perawatan

Pemeliharaan rutin oleh operator membantu mencegah kerusakan besar yang memerlukan biaya perbaikan tinggi​.

Kesimpulan

Autonomous maintenance adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan keandalan peralatan dan mengurangi downtime. Dengan melibatkan operator dalam pemeliharaan dasar, organisasi dapat menciptakan budaya kerja yang lebih efisien dan kolaboratif. Implementasi langkah-langkah ini, didukung oleh pembagian tugas yang jelas dan pelatihan yang memadai, akan memberikan manfaat jangka panjang bagi operasional perusahaan.

Temukan cara paling efektif untuk meningkatkan produktivitas dengan cara pemeliharaan alat dengan optimal agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan lewat training dan konsultasi bersama PQM Consultants. Dapatkan wawasan khusus tentang Total Productive Maintenance yang akan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan bisnis dalam program Autonomous Maintenance: Breakdown Prevention by Operators”.

Artikel terkini:

Referensi:

  1. Augmentir. “Comprehensive Guide to Understanding Autonomous Maintenance.” https://www.augmentir.com/autonomous-maintenance#:~:text=Autonomous%20maintenance
  2. Facilio. “Autonomous Maintenance (AM): Meaning, Benefits, 7 Steps to Implement.” https://facilio.com/blog/autonomous-maintenance/
  3. Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM). “Implementasi Autonomous Maintenance ala JIPM.”

Share Article

Table of Content

Related Articles

General Affair adalah: Peran, Tugas, dan Fungsi Vital dalam Operasional Perusahaan
7 Strategi Bisnis Paling Efektif untuk Kesuksesan Perusahaan
Apa Itu SOP? Arti, Manfaat, Cara Membuat dan Contohnya
Arti SWOT dalam Bisnis: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaplikasikannya
11 Leadership Skill yang Wajib Dimiliki Manajer!

Stay Ahead of The Competition

Upgrade your skills and knowledge with our exclusive development program. Simply submit the form, and we will send the schedule directly to your email.