Dalam industri yang semakin kompetitif, perusahaan terus mencari cara agar dapat beroperasi lebih efisien sambil tetap menjaga kualitas produk. Salah satu pendekatan yang populer untuk mencapai hal ini adalah lean manufacturing. Lean manufacturing adalah sebuah sistem produksi yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan di seluruh proses produksi, memastikan efisiensi, dan meningkatkan nilai produk bagi pelanggan. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip lean, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Lean manufacturing didasarkan pada konsep bahwa setiap proses harus memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Artinya, setiap tahapan yang tidak memberikan nilai atau menambah beban pada proses produksi dianggap sebagai pemborosan yang harus dihilangkan. Artikel ini akan membahas pengertian lean manufacturing, sejarah, cara kerja, prinsip-prinsipnya, jenis-jenis pemborosan yang ingin dihilangkan, dan bagaimana perusahaan dapat menerapkannya lean secara efektif untuk mencapai hasil optimal.
Apa Itu Lean Manufacturing?
Secara sederhana, lean manufacturing adalah metode produksi yang berfokus pada pengurangan pemborosan dalam proses produksi. Metode ini berasal dari Toyota Production System (TPS) yang dikembangkan oleh perusahaan otomotif Jepang, Toyota, sekitar tahun 1950-1960an. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses produksi yang ramping, di mana setiap sumber daya yang digunakan benar-benar memberikan nilai tambah. Sistem ini kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia dan diadopsi oleh berbagai sektor industri karena efektivitasnya dalam mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.
Sejarah Penerapan Lean Manufacturing
Lean manufacturing berakar dari sistem produksi Toyota, yang dikenal sebagai Toyota Production System (TPS). Pada 1950-an, Toyota mulai merancang sistem yang berfokus pada efisiensi produksi dengan mengurangi pemborosan. Di bawah kepemimpinan Kiichiro Toyoda dan pengaruh dari insinyur Taiichi Ohno, TPS mengadopsi konsep-konsep seperti just-in-time (JIT) dan jidoka (otomasi dengan sentuhan manusia) yang kemudian menjadi dasar dari lean manufacturing.
Pada 1980-an, konsep lean manufacturing mulai dikenal luas di dunia Barat setelah perusahaan-perusahaan manufaktur Amerika Serikat mengadopsi praktik TPS untuk meningkatkan daya saing mereka. Istilah “lean” sendiri pertama kali diperkenalkan oleh peneliti James P. Womack dan Daniel T. Jones dalam dalam karya tulis buku The Machine That Changed the World (1990). Sejak itu, lean manufacturing diakui sebagai standar emas dalam manajemen produksi dan diimplementasikan di berbagai industri.
Daniel Roos. Buku ini membahas keunggulan Toyota dengan yang menerapkan pendekatan Lean Production.
5 Prinsip Lean Manufacturing
Ada lima prinsip utama yang menjadi dasar dari lean manufacturing, berikut penjelasannya:
- Identifikasi Nilai (Value Identification)
Perusahaan harus menentukan apa yang dianggap sebagai nilai oleh pelanggan. Nilai ini merupakan elemen yang benar-benar memberikan manfaat bagi konsumen dan harus menjadi fokus dalam setiap proses produksi.
- Pemetaan Aliran Nilai (Value Stream Mapping)
Prinsip ini mendorong perusahaan untuk memetakan setiap langkah dalam aliran proses, dari bahan mentah hingga produk akhir, guna mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan yang tidak diperlukan.
- Penciptaan Aliran (Flow Creation)
Prinsip ini mengoptimasi jalannya lead time yang bertujuan untuk menciptakan aliran yang lancar dalam proses produksi sehingga barang bergerak tanpa hambatan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
- Sistem Tarik (Pull System)
Sistem tarik memastikan bahwa barang hanya diproduksi ketika ada permintaan dari pelanggan. Hal ini membantu menghindari produksi berlebih dan penumpukan stok.
- Peningkatan Berkelanjutan (Continuous Improvement)
Dikenal sebagai Kaizen, prinsip ini mengajak perusahaan untuk terus menerus mengevaluasi dan meningkatkan prosesnya demi mencapai hasil yang lebih baik secara berkelanjutan.
Jenis-Jenis Pemborosan dalam Lean Manufacturing
8 Waste atau 8 Pemborosan Lean Manufacturing
Dalam lean manufacturing, terdapat delapan jenis pemborosan atau yang dikenal dengan istilah 8 Wastes yang disingkat dengan DOWNTIME. Pemborosan ini harus diidentifikasi dan diminimalkan agar proses produksi berjalan efisien:
- Kerusakan (Defects)
Produk cacat mengakibatkan rework atau pembuangan, yang akan meningkatkan biaya produksi.
- Produksi Berlebih (Overproduction)
Memproduksi barang lebih banyak dari yang dibutuhkan akan menyebabkan stok berlebih dan meningkatkan biaya penyimpanan.
- Waktu Tunggu (Waiting)
Waktu tunggu antara satu proses ke proses lainnya menghambat kelancaran produksi.
- Karyawan dengan Potensi yang Kurang (Non-Utilized Talent)
Pemborosan ini terjadi ketika perusahaan tidak memaksimalkan potensi karyawan, seperti keterampilan atau ide yang bisa meningkatkan efisiensi.
- Pergerakan yang Tak Perlu (Transportation)
Pergerakan barang atau bahan yang tidak efisien meningkatkan biaya dan memperpanjang waktu produksi.
- Inventaris Berlebih (Inventory)
Inventaris atau persediaan yang terlalu banyak akan meningkatkan biaya penyimpanan dan risiko kerusakan barang.
- Pergerakan Berlebihan (Movement)
Gerakan yang tidak perlu dari pekerja atau mesin juga dianggap sebagai pemborosan.
- Proses Berlebihan (Extra-processing)
Memproses lebih dari yang diperlukan hanya akan menambah waktu dan biaya tanpa memberi nilai tambah.
MUDA, MURA, MURI
Selain 8 Wastes, terdapat kategori pemborosan dari segala aktivitas produksi yang tidak menghadirkan nilai tambah. Berikut ini adalah tiga jenis pemborosan yang membuat proses produksi atau operasional tidak berjalan dengan efisien dan harus dihilangkan dengan metode pendekatan lean manufacturing.
- MUDA
Muda merupakan pemborosan dari pergerakan pada proses produksi yang tidak menghasilkan nilai apapun. Ada 8 jenis pemborosan yang terjadi dalam MUDA, sebagai berikut:
- Pemborosan gerak
- Delay
- Pemborosan transportasi
- Perbaikan produksi yang cacat
- Proses berlebihan
- Inventaris yang tak diperlukan
- Produksi berlebihan
- Miskomunikasi
- MURA
MURA adalah ketidakrataan atau fluktuasi yang terjadi dalam proses kerja, hal ini disebabkan karena adanya rencana produksi yang berubah-ubah. Dengan lean manufacturing, ketidakjelasan rencana produksi harus bisa dihilangkan sehingga proses produksi bisa merata.
- MURI
MURI merupakan pekerjaan yang terlalu berat sehingga SDM diminta untuk bekerja di luar kuasanya atau over work. Hal ini berpengaruh pada waktu yang terbuang sia-sia atau bahkan karyawan yang kehilangan motivasi kerja karena merasa terlalu terbebani.
Manfaat Lean Manufacturing bagi Perusahaan
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dalam mengimplementasikan lean manufacturing. Berikut adalah beberapa contoh manfaat nyata dari lean manufacturing, antara lain:
- Efisiensi Operasional: Mengurangi pemborosan membantu meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan setiap langkah produksi memberikan nilai tambah.
- Penurunan Biaya: Dengan efisiensi sumber daya, perusahaan dapat menekan biaya operasional.
- Peningkatan Kualitas: Mengurangi cacat produk sehingga meningkatkan kualitas akhir dan kepuasan pelanggan.
- Respons Cepat terhadap Permintaan: Dengan sistem JIT, perusahaan dapat merespons permintaan pelanggan dengan cepat dan fleksibel.
- Keberlanjutan Lingkungan: Pengurangan pemborosan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan karena sumber daya digunakan secara lebih bijak.
Cara Menerapkan Lean Manufacturing
Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa dilakukan perusahaan untuk menerapkan lean manufacturing:
- Latih Tim Kerja: Semua anggota tim harus paham tentang konsep lean dan pentingnya menghilangkan pemborosan.
- Pemetaan Proses: Analisis aliran proses saat ini untuk mengidentifikasi area pemborosan.
- Bentuk Tim Lean: Buat tim khusus untuk menangani implementasi dan memastikan kesuksesan penerapan lean.
- Susun Rencana Perbaikan: Berdasarkan hasil analisis, buat rencana perbaikan untuk menghilangkan pemborosan.
- Implementasi Sistem 5S: Sistem ini membantu menjaga penerapan pendekatan 5S (sort, set in order, shine, standardize, dan sustain) dijalankan dengan baik untuk menciptakan kebersihan, ketertiban, dan efisiensi tempat kerja.
- Penerapan Kaizen: Kaizen atau perbaikan berkelanjutan akan menghadirkan budaya kerja positif yang mendorong pada munculnya ide-ide inovatif dan kreatif dalam meningkatkan proses kerja.
- Evaluasi Kerja: Menentukan target kerja penting dilakukan agar hasil dari penerapan lean dapat dipantau dan diperbaiki secara berkelanjutan.
Alat dan Teknik dalam Lean Manufacturing
Untuk mendukung implementasi lean, perusahaan dapat menggunakan beberapa alat seperti:
- Kanban: Mengatur aliran barang dalam proses produksi agar lebih efisien.
- 5S: Sistem pengorganisasian tempat kerja untuk menjaga kebersihan dan efisiensi yang terdiri dari (sort, set in order, shine, standardize, dan sustain).
- Value Stream Mapping: Teknik pemetaan aliran proses untuk mengidentifikasi pemborosan.
- Kaizen: Pendekatan perbaikan berkelanjutan.
- Poka-Yoke: Metode untuk mencegah kesalahan manusia (human error) dalam proses kerja.
- Total Productive Maintenance: Tingkatkan produktivitas dan kualitas dalam memelihara mesin agar proses kerja berjalan dengan optimal.
Kesimpulan
Lean manufacturing adalah pendekatan efektif yang membantu perusahaan mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi, dan menyediakan produk berkualitas tinggi. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip lean dan memanfaatkan alat bantu seperti Kanban, 5S, dan kaizen, perusahaan dapat mencapai proses produksi yang lebih efisien, yang pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan daya saing bisnis yang lebih kuat.
Temukan cara paling efektif untuk meningkatkan performa dan menghilangkan pemborosan dalam proses kerja dengan training dan konsultasi bersama PQM Consultants. Dapatkan wawasan khusus tentang seputar penerapan Lean Manufacturing termasuk cara mengimplementasikan seluruh alat dan teknik sebagai penunjang peningkatan bisnis secara signifikan.
Referensi:
- TWI Global. What is Lean Manufacturing and The 5 Principles Used. Diakses dari https://www.twi-global.com/technical-knowledge/faqs/faq-what-is-lean-manufacturing#The8WastesofLeanManufacturing
- ImpactFirst. Pahami Apa itu Lean Manufacturing & 3 Jenis Pemborosannya. Diakses dari https://www.impactfirst.co/id/c/lean-manufacturing-adalah
- ASDF. Lean Manufacturing: Arti, Sejarah, Cara Menerapkan. Diakses dari https://www.asdf.id/lean-manufacturing-adalah