KAIZEN EVENT SHARING FORUM 2.0 : Cerita Sukses Penerapan Kaizen dari Beragam Industri

Dalam rangka peringatan 10 Tahun Penyelenggaraan Kaizen Event Experience, PQM Consultants menyelenggarakan agenda rutin tahunan bertajuk Kaizen Event Community Sharing Forum pada 29 Juni 2018. Kaizen Event di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PQM Consultants pada 2009 dengan mengajak PT. Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA) sebagai mitra sekaligus tempat praktik pelaksanaan Kaizen. Dalam kesempatan ini PQM Consultants mengajak perwakilan dari PT. Yamaha Music Manufacturing Asia, PT. Bank Central Asia,Tbk. dan PT. Megasari Makmur untuk membagi pengalaman mereka setelah mengikuti Kaizen dan bagaimana aplikasinya di perusahaan mereka.

Dalam acara Kaizen Event Community Sharing Forum tahun ini, PQM Consultants juga memperkenalkan program Kaizen terbarunya bekerjasama dengan PT. Bank Central Asia, Tbk. yang diberi nama Kaizen Event in Service Operation. Berbeda dengan program sebelumnya yang lebih berfokus pada industri manufaktur, Kaizen Event in Service Operation menekankan pelaksanaan Kaizen yang aplikatif di perusahaan berbasis jasa. Implementasi Kaizen merupakan struggle yang tidak bisa dimungkiri. Asdi Susanto, Production Planning Manager di PT. Yamaha Music Manufacturing Asia dalam sharingnya mengakui bahwa hasil Kaizen mungkin tidak akan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu singkat, namun pada akhirnya potensi-potensi yang datang dari kegiatan Kaizen akan lebih dari yang kita perkirakan.

“Pada awalnya masalah seperti material cost, employee cost yang tinggi, ruang kantor yang minim dan tuntutan produksi yang cepat membuat PT. YMMA harus berpikir keras untuk melakukan Kaizen, namun seiring waktu dan pelatihan yang diberikan, kami berhasil menemukan formula menjalankannya dengan efisien”. Sejalan dengan apa yang disampaikan Asdi, Endang Supriatna, Head Of Dept. Production dari PT. Megasari Makmur dalam penyampaiannya mengenai implementasi Kaizen mengatakan sebelum implementasi, seluruh orang yang akan menjalankan Kaizen harus paham terlebih dahulu latar belakangnya, ilmu dasarnya. “Kaizen harus diawali dengan training, lalu berikan project improvement, review, dan berikan rewards/ promotion supaya para karyawan terus termotivasi.”

Berbeda dengan dua pembicara sebelumnya yang berlatar belakang perusahaan manufaktur, pembicara ketiga Maitri Paramita, Vice President Credit Consumer Administration dari PT Bank Central Asia, Tbk. berbagi kisahnya menjalankan kaizen di perusahaan jasa. “Awalnya kami sempat ragu dengan Kaizen, kan ini untuk manufaktur, apa mungkin bisa jalan di Bank?” Akhirnya, setelah 4 tahun perjalanan Bank Central Asia merasakan banyak manfaat dari Kaizen. “Kami mampu menghemat waktu sebanyak 161.000 jam, jarak sebanyak 770 km, secara proses kami memangkas 934 steps, dan yang terakhir adalah penghematan biaya hingga Rp. 1,7 Milyar”, ujarnya sumringah.

Di akhir sesi yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ini, ketiganya memberikan tips sukses menjalankan Kaizen di perusahaannya. Asdi (YMMA) menekankan pentingnya edukasi atau perubahan mindset dalam menjalankan continuous improvement, “Kaizen harus dimulai dari reformasi mental bukan perubahan alat/sarana dengan tanpa biaya”. Sementara Endang Supriatna (Megasari Makmur) menekankan pada pentingnya menjaga semangat improvement dengan memberikan project improvement bagi karyawan dan juga reward apabila project berhasil dijalankan. Sepakat dengan keduanya, Maitri Paramita (BCA) mengungkapkan bahwa sebelum kedua hal tersebut dilakukan, sangat penting kiranya TOP Manajemen berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan ini. “Jika atasan sudah merestui, pelaksanaan Kaizen akan mudah dilakukan. ada dasarnya ini top to bottom action, kalau sudah dijalankan, kita tinggal tunggu manfaatnya”.

Related posts