Belajar DMAIC ala Amazon: Studi Kasus dari Buku Working Backwards

Share Article

Table of Contents

Buku Working Backwards karya Colin Bryar dan Bill Carr menawarkan wawasan mendalam tentang budaya kerja, pengambilan keputusan, dan strategi inovasi Amazon. Ditulis oleh dua mantan eksekutif senior Amazon, buku ini membahas berbagai mekanisme internal perusahaan, seperti dokumen PR-FAQ, proses hiring berbasis “bar raiser,” hingga Weekly Business Review.

Meskipun buku ini tidak menyebutkan secara eksplisit metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) yang dikenal dalam Six Sigma, banyak prinsip yang disampaikan memiliki kemiripan erat dengan kerangka tersebut. Artikel ini akan memetakan praktik Amazon ke dalam tahapan DMAIC sebagai contoh nyata bagaimana organisasi besar dapat menerapkan pendekatan yang terstruktur dan berbasis data untuk mencapai operational excellence.

working backwards

Penerapan DMAIC di Amazon

1. Define – Mulai dari Pelanggan

Amazon selalu memulai setiap inisiatif baru dengan PR-FAQ (Press Release and Frequently Asked Questions), dokumen internal yang menggambarkan visi produk dari sudut pandang pelanggan. Pendekatan ini memaksa tim untuk mendefinisikan keberhasilan proyek secara jelas dan terukur, bahkan sebelum satu baris kode ditulis.

Contoh:
Sebelum Kindle dikembangkan, tim mendefinisikan masalahnya sebagai: “Membaca buku digital harus lebih mudah dan menyenangkan daripada membaca buku fisik.”

Ini adalah bentuk perumusan masalah yang sangat customer-centric — esensi dari fase Define dalam DMAIC.


2. Measure – Segalanya Harus Bisa Diukur

Amazon dikenal sebagai perusahaan yang sangat mengandalkan metrik. Semua inisiatif memiliki indikator performa utama (KPI) dan target kuantitatif. Data digunakan untuk memvalidasi hipotesis dan mendukung setiap pengambilan keputusan.

Contoh:
Dalam peluncuran Amazon Prime, metrik utama seperti waktu pengiriman, frekuensi belanja, dan retensi pelanggan digunakan untuk mengukur dampak program terhadap pengalaman pelanggan.


3. Analyze – Menyelam ke Akar Masalah

Analisis mendalam adalah kekuatan utama Amazon. Mereka menggunakan pendekatan seperti Five Whys untuk menggali akar masalah secara sistematis. Selain itu, eksperimen A/B secara luas digunakan untuk mengidentifikasi variabel yang berpengaruh dalam hasil akhir.

Contoh:
Saat terjadi keterlambatan pengiriman, Amazon tidak hanya memperbaiki permukaan, tetapi menganalisis rantai pasok secara menyeluruh hingga menemukan bottleneck spesifik yang memperlambat alur kerja.


4. Improve – Eksperimen Cepat dan Terstruktur

Budaya “berani bereksperimen” Amazon memungkinkan mereka untuk melakukan perbaikan berkelanjutan secara cepat. Namun, eksperimen ini bukan asal coba; semuanya dilakukan secara sistematis dan berbasis data.

Contoh:
Amazon Web Services (AWS) awalnya dikembangkan sebagai solusi internal. Namun melalui perbaikan berulang dan validasi kebutuhan pasar, AWS tumbuh menjadi layanan cloud komersial yang dominan di industri.


5. Control – Disiplin dalam Review dan Monitoring

Tahap kontrol dijalankan melalui mekanisme seperti Weekly Business Review (WBR), di mana eksekutif mengevaluasi performa berdasarkan metrik-metrik utama. Setiap proses memiliki “owner” yang bertanggung jawab memastikan stabilitas dan perbaikan berkelanjutan.

Contoh:
Dalam setiap WBR, tim harus siap menjelaskan anomali data, tren negatif, atau keberhasilan luar biasa. Ini menciptakan budaya akuntabilitas yang kuat dan memastikan bahwa perbaikan tidak hanya sekali jalan.


Relevansi untuk Organisasi yang Ingin Menerapkan DMAIC

Bagi organisasi yang ingin menerapkan DMAIC, pelajaran dari Amazon menunjukkan bahwa pendekatan ini tidak harus kaku atau “textbook.” DMAIC bisa diadopsi secara luwes dan terintegrasi ke dalam budaya organisasi, dengan tetap menjaga esensi: fokus pada pelanggan, berbasis data, dan terus-menerus memperbaiki proses.

Beberapa hal yang bisa dicontoh dari Amazon:

  • Define: Fokus pada kebutuhan pelanggan sejak awal (PR-FAQ)
  • Measure & Control: Monitoring ketat melalui metrik harian/mingguan
  • Analyze: Gunakan data dan “5 Whys” untuk mengatasi akar masalah
  • Improve: Dorong inovasi berbasis eksperimen terkontrol

Kesimpulan DMAIC dalam Buku Working Backwards

Buku Working Backwards bukan hanya tentang bagaimana Amazon bekerja, tapi juga panduan praktis untuk menerapkan disiplin operasional yang sejalan dengan prinsip DMAIC. Tanpa menyebut Six Sigma secara eksplisit, Amazon menunjukkan bahwa metodologi seperti DMAIC bisa hidup dan berkembang dalam organisasi modern melalui pendekatan yang fleksibel, adaptif, dan tetap disiplin pada data.

Share Article

Table of Content

Related Articles

Total Productive Maintenance (TPM) adalah Pohon
Implementasi Autonomous Maintenance Gampang? Waspadai 3 Tantangan Non-Teknis Ini
Fungsi SDM dan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Kesuksesan Bisnis
Wajib Paham, Ini Perbedaan Human Capital dan Human Resource!
Total Involvement dalam TPM: Belajar dari Strategi Sepak Bola

Stay Ahead of The Competition

Upgrade your skills and knowledge with our exclusive development program. Simply submit the form, and we will send the schedule directly to your email.