Meningkatkan Efektivitas Mesin Dengan Focus Improvement

Salah satu tujuan pelaksanaan Total Productive Maintenance (TPM) adalah secara total atau menyeluruh menghilangkan kerugian /losses pada mesin atau peralatan sehingga mencapai efektifitas mesin yang maksimal yang secara umum diukur melalui Overall Equipment effectiveness (OEE).

Pada perhitungan OEE itu sendiri, waktu kerugian /losses juga tercatat. Secara sederhana digambarkan sebagai berikut:

Secara umum kerugian atau losses secara kemunculannya dikenal ada 2 yaitu kerugian secara kronis (kerugian terselubung, dimana kejadiannya berulang) dan secara sporadic (secara tiba-tiba kerugian muncul). Faktor kemunculan kerugian /losses kemingkinan dari

  • Penyebab tunggal
  • Beberapa penyebab (satu atau dua faktor yang ada)
  • Komplek (ada interaksi antara dua atau lebih dari factor penyebab yang ada)

Di TPM, pillar Focused Improvement (FI) merupakan pilar utama TPM yang kegiatan di dalamnya bertujuan untuk peningkatan OEE dengan focus menghilangkan kerugian-kerugian/losses yang spesifik pada mesin, ini yang sering dikenal dengan “mencapai zero-losses”.

Pilar FI ini secara mendalam menanggulangi spesifik Major Losses yang menggerogoti profit perusahaan terutama disebabkan: tingginya kerusakan mesin, waktu set-up mesin lama, kecepatan mesin yang terus menurun, mesin berulang kali berhenti walaupun tidak lama (minor-stoppages), material yang terbuang akibat dari tingkat defects yang tinggi. Setelah melalui analisa data akan muncul kerugian-kerugian/losses yang mempunyai kontribusi besar terhadap penurunan efektifitas kerja mesin.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan Focus Improvement ini dilakukan oleh tim yang dibentuk dari berbagai fungsi kerja (cross-functional) yang ahli dari bagian produksi, engineering, maintenance dan quality yang mempunyai pengetahuan baik akan proses atau pada mesin.  Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan berbagai sudut pandang sehingga mendapatkan hasil problem solving yang sempurna.

Hal yang perlu  diperhatikan selama pelaksanaan FI ini, melakukan 5G (Genba, Genbutsu, Genjitsu, Genri, Gensoku) dengan konsisten. Mempelajari dan memahami area terjadinya masalah, membuktikan fakta dan datanya hingga memahami teori dan standartnya, sehingga diperoleh gambaran yang jelaskan permasalahannya. Langkah berikutnya, kita bisa melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan melihat 4M-1E (Man, Machine, Material, Method, Environment). Kemudian penanggulangannya, digali dengan menanyakan “5 why” untuk mendapatkan akar penyebab masalahnya. Sehingga objek mesin yang dijadikan projek Focus Improvement benar-benar meningkatkan efisiensi mesinnya serta kinerja pabrik atau OEE secara keseluruhan.

Perlu juga untuk kita ingat kegiatan untuk menghilangkan losses tidak berhenti pada pelaksanaan FI saja, juga diperlukan kegiatan untuk restorasi dan perawatan untuk mengembalikan mesin ke kondisi awal (basic condition) sehingga kondisi mesin tetap selalu maksimal.

 

PQM Consultants menyelenggarakan workshop Total Productive Maintenance pada tanggal 30-31 Oktober 2019 dalam bentuk Public Training, informasi lebih lengkap dapat Anda simak di sini.

Related posts