Combining Lean and Six Sigma to Eliminate Waste and Reduce Cost
Lean Six Sigma telah menjadi sangat populer di berbagai negara industri maju seperti Amerika dan beberapa negara industri maju lainya. Beberapa korporasi yang menginduk kesana telah menerapkan dan mengembangkan Lean Six Sigma sebagai inisiatif untuk mengurangi pemborosan dan cost reduction. Konsep lean telah berhasil dikembangkan di Toyota, sedangkan konsep Six Sigma berhasil dikembangkan oleh Motorolla.
Pengertian Konsep Lean dan Six Sigma
Kedua konsep Lean dan Six Sigma ini dipadukan dan disinergikan menjadi konsep Lean Six Sigma. Sasaran dari Lean adalah menghilangkan pemborosan, memperlancar aliran material, produk dan informasi di sepanjang value stream. Sedangkan sasaran Six Sigma adalah mengurangi variabilitas dan meningkatkan kapabilitas proses untuk mencapai zero defect di sepanjang value stream. Pendekatan lean akan menghilangkan pemborosan sedangkan Six Sigma untuk mereduksi variabilitas pada proses-proses yang bernilai tambah.

Gambar.1 Kombinasi Lean dan Six Sigma
Apakah pendekatan Lean sudah cukup?
Metode lean sangat efektif untuk mengeliminasi proses dan mempercepat proses yang ujung-ujungnya mempercepat lead time. Karena sasaran lean adalah untuk meningkatkan kecepatan proses. Jika variabilitas dalam proses masih besar, maka variabilitas pada proses tersebut dapat menjadi penghalang yang pada akhirnya akan mempengaruhi kecepatan proses itu sendiri. Oleh karena itu, lean dipengaruhi oleh variabilitas proses, lean membutuhkan proses dengan variabilitas yang kecil dan stabil sehingga aliran proses bisa berjalan lancar. Lean sendiri tidak mempunyai tool yang spesifik untuk mengurangi atau menghilangkan variabilitas, maka Six Sigma merupakan konsep yang sangat efektif untuk megurangi variabilitas pada proses dan menghilangkan akar penyebabnya.
Apakah pendekatan Six Sigma sudah cukup?
Six Sigma dengan DMAIC dan kemampuan analisa statistiknya akan memberikan perusahaan kekuatan untuk mengeliminasi variabilitas. Proses diukur, data dikumpulkan, dianalisa dan tindakan untuk improvement dilakukan. Dengan menerapkan Six Sigma, manfaat yang didapat adalah mengeliminasi defect dan variabilitas berdasarkan konsep DMAIC dan analisa statistik. Namun perusahaan masih perlu berjuang untuk mentransformasi prosesnya menjadi proses yang low cost dan high speed (lead time cepat). Six Sigma belum memiliki pendekatan yang spesifik untuk mengeliminasi pemborosan selain eliminasi defect. Sementara lean memiliki tools yang dapat mengeliminasi pemborosan disepanjang value stream.
Hubungan Variabilitas, Lead Time dan Cost
Variabilitas dalam proses berdampak pada lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut (cycle time), variabilitas dan cycle time mempengaruhi kapasitas (seberapa banyak output yang dapat dikeluarkan). Proses dengan variabilitas yang kecil (Gambar.2) akan menghasilkan cycle time yang stabil. Dengan variabilitas yang kecil, proses akan mudah diprediksi yang akan mengakibatkan cost yang rendah karena penjadwalan, inventory, delivery time akan lebih reliable.
Gambar.2 Hasil Lean Six Sigma
Jika variabilitas proses sangat besar (before Lean Six Sigma), mengakibatkan cycle time sulit diprediksi (dan lebih lama jika dibandingkan dengan proses yang variabilitasnya kecil). Proses yang tidak bisa diprediksi merupakan proses yang mahal, jika ini terjadi dalam pabrik, maka pabrikan akan menyiapkan extra inventory untuk megantisipasi keterlambatan pengiriman. Lean Six Sigma adalah kombinasi antara lean dan Six Sigma yang merupakan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan melalui peningkatan terus-menerus untuk meningkatkan kinerja menuju zero defect. Lean Six Sigma berarti mengerjakan sesuatu dengan cara sederhana, efisien, kualitas tinggi dengan pelayanan yang cepat.
PQM Consultants secara rutin menyelenggarakan Public Training Lean Six Sigma Green Belt sepanjang tahun. Kunjungi halaman ini untuk melihat jadwal terdekat.
Kami juga membuka kesempatan untuk melaksanakan program Lean Six Sigma dalam bentuk In-House. Anda dapat menyesuaikan isi program, waktu pelaksanaan dan case study yang akan dibahas dalam training jika menyelenggarakan program in-house training bersama kami. Info lebih lanjut hubungi kami melalui email: pqmcons@pqm.co.id
Referensi:
- The Lean Six Sigma Guide to Doing More With Less, Mark O. George, John Willey & Sons,Inc.
- Continuous Cost Reduction Through Lean Sigma Approach, Vincent Gaspersz, Gramedia Pustaka Utama
- Lean Six Sigma that Works, Bill Carreira & Bill Trudell, American Management Association
- Lean Six Sigma, Combining Six Sigma Quality with Lean Speed, Michael L. George