Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan sering bertanya pada diri sendiri, “Seberapa baik kita?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, secara logis akan muncul pertanyaan berikutnya “Dibanding dengan apa?” Untuk menjawab pertanyaan kedua ini harus memahami perusahaan kita, dan membandingkan kegiatan operasional kita dengan organisasi lain yang terbaik di bidangnya, inilah inti Benchmarking.
Benchmarking bukanlah sekedar suatu aktivitas “studi banding” sekejap , tetapi perlu persiapan apa yang akan di benchmark , siapa yang akan di-benchmark, dan bagaimana menindaklanjuti hasil benchmarking sehingga menjadi action plan yang akan membawa perubahan/kemajuan bagi perusahaan.
Benchmarking ini merupakan proses berkesinambungan untuk menemukan dan menerapkan ”Best Practices” yang memberi arah atau menunjukkan jalan menuju kinerja superior, semakin ramping, dan meningkatkan mutu dan produktivitas.
Sasaran Program
- Mengetahui keunggulan Benchmarking dan langkah-langkah implementasinya untuk mencapai ‘business excellence’
- Memahami bagaimana organisasi kelas dunia menerapkan Benchmarking sebagai strategi bisnisnya
- Membuat rencana implementasi bagi terciptanya daya saing melalui Benchmarking
Garis Besar Program
- Konsep dasar Benchmarking
- Mengapa perlu Benchmarking?
- Tahapan Benchmarking:
- Perencanaan:
- Persiapan proses Benchmarking
- Identifikasi apa yang perlu dibenchmark
- Identifikasi mitra benchmarking
- Menetapkan metode pengumpulan data
- Analisa:
- Menentukan Competitive Gap saat ini
- Memproyeksikan tingkat kinerja di masa mendatang
- Integrasi:
- Mengkomunikasikan temuan benchmarking
- Menetapkan sasaran fungsional
- Pelaksanaan:
- Menyusun rencana tindakan
- Melaksanakan rencana tindakan dan memonitor progress
- Pengujian ulang benchmark
- Perencanaan:
NN/29.MR.20/AH